Pelaksanaan krogram peningkatan kualitas sarana prasarana Kesehatan Air, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan yang dilaksanakan PKBI daerah NTB di Tiga Kabupaten Provinsi NTB atas dukungan UNICEF dan Pemerintah Korea telah sampai pada tahap perbaikan sarana fasilitas di Puskesmas. Sehubungan dengan hal tersebut Tim UNICEF yang terdiri dari WASH Specialis, WASH Officer UNICEF NTT – NTB serta tim bidang Komunikasi media mengadakan kunjungan ke sejumlah Puskesmas yang menjadi lokasi program pada Jumat dan Sabtu, 3 s/d 4 Mei 2024.
Kunjungan hari pertama ke Puskesmas Rarang kabupaten Lombok Timur sebagai salah satu Puskesmas penerima manfaat program yang saat itu tengah melaksanakan kegiatan peningkatan kualitas sarana sanitasi untuk toilet universal yang tujuannya dapat dimanfaatkan oleh pasien disabilitas, lansia, dan anak-anak, serta peningkatan untuk sarana wastafel di beberapa titik seperti ruang rawat inap pasien dan ruang UGD Puskesmas.
Kepala Puskesmas Rarang Hidayat Taufik, S. Kep Ners yang didampingi Sanitarian dan sejumlah staf Puskesmas Rarang menyambut kedatangan rombongan dengan baik. Taufik menyebut kondisi fasilitas sarana penunjang di Puskesmas Rarang di beberapa titik memang sudah saatnya dilakukan perbaikan. Ia menyebut, tiga ruang rawat inap pasien kondisinya terjadi kebocoran atap pada saat musim hujan. Selain itu, sarana fasilitas dasar seperti wastafel untuk pasien rawat inap dan UGD sudah tidak difungsikan lagi karena kerusakan pipa. Begitu juga untuk fasilitas toilet MKM di ruang nifas/ pasca persalinan yang masih memerlukan penambahan aksesoris seperti cermin, tempat sampah injak dan lainnya.
Dengan adanya program WASH dan Kesehatan yang diselenggarakan saat ini, tidak hanya menyasar pada pembangunan fisik sarana prasarana semata, namun dengan adanya peningkatan kapasitas baik melalui pelatihan-pelatihan seperti Pelatihan WASH FIT bagi Sanitarian, Pelatihan Tenaga Kesehatan seperti Bidan dan Kader Kesehatan yang diselenggarakan PKBI daerah NTB, UNICEF, Dinas Kesehatan, Bapelkes harapannya ke depan penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar yang terintegrasi di fasilitas layanan dasar dapat terrealisasi maksimal.***