Dalam mendukung Dinas Kesehatan Provinsi NTB dalam upaya transformasi kesehatan pilar pertama – Transformasi Layanan Primer, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) didukung UNICEF NTT/ NTB telah melaksanakan Workshop Pendamping Kader Kesehatan di Provinsi NTB pada Selasa s.d. Rabu (23-24/04/2024) di Hotel Puri Indah, Mataram.
Workshop ini merupakan kegiatan lanjutan dari Uji Coba Modul Pendamping Kader Kesehatan di Provinsi NTB, yang merupakan rangkaian aktivitas program dukungan UNICEF dan PKBI NTB,dalam penguatan kompetensi kader kesehatan sesuai yang dimandatkan dalam intergrasi layanan primer (ILP).
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dr. dr. H. Lalu Hamzi Fikri, MM, MARS, dalam sambutannya menyampaikan Indonesia masih tertinggal dalam aspek penguatan layanan primer dibandingkan negara-negara lainnya.
“Jika dibandingkan dengan berbagai negara, seperti Singapura, maka Indonesia termasuk ketinggalan karena mereka lebih dahulu dalam aspek penguatan layanan primer,” ucapnya saat membuka kegiatan workshop ini.
Beliau menambahkan bahwa program ini sesuai dengan amanat Undang-Undang No.17 Tahun 2023 tentang Kesehatan, yang saat ini sedang mengupayakan pencapaian 6 pilar transformasi kesehatan yang salah satunya adalah Tansformasi Layanan Primer.; Beliau juga menambahkan, NTB merupakan provinsi pertama di Indonesia yang telah membuat inovasi Modul Pendamping Kader untuk memperkuat dan melengkapi Modul kader kesehatan yang telah terlebih dahulu ada dan diterbitkan oleh kementrian kesehatan RI..
Beliau meyakini bahwa peran kader kesehatan sangat penting sebagai perpanjangan tangan tenaga kesehatan dalam penjangkauan kepada keluarga, terutama di daerah dengan rasio tenaga kesesahatan di Indonesia yang masih kurang..
Jumlah kader kesehatan yang terlatih dan mempunyai kompetensi sesuai dengan 25 kompetensi dasar kader kesehatan masih sangat sedikit dibanding jumlah keluarga – keluarga yg perlu didampingi. Keberadaan pendamping kader di lapangan yang senantiasa mempunyai komitmen waktu , tenaga dan kecakapan dalam memberikan bimbingan teknis pada kader sangatlah dibutuhkan.
Melalui Workshop bagi para pendamping kader kesehatan, diharapkan kader kesehatan di wilayah dukungan mendapat dukungan/ “support system” lebih baik – sehingga dapat menjalankan perannya dalam mendampingi keluarga – keluarga .
Dalam upaya optimasilasi peran kader kesehatan, khususnya dalam hal layanan esensial maternal dan neonatal di masyarakat, PKBI Daerah NTB melalui dukungan UNICEF melakukan kegiatan pelatihan pendamping kader kesehatan dari Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, dan Kota Mataram agar nantinya para peserta pelatihan dapat melakukan pendampingan terhadap kader kesehatan di Provinsi NTB. Pelatihan ini pun memanfaatkan modul pendampingan yang telah diuji coba sebelumnya.
Baiq Riny Asris Septiani, Project Manager Program Integrasi Layanan Primer, menguraikan tujuan kegiatan ini dalam sambutannya. Ia mengatakan bahwa kegiatan workshop ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pendamping kader kesehatan tentang layanan esensial kesehatan ibu dan anak serta pendampingan terhadap kader.
“Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pendamping kader tentang layanan esensial kesehatan ibu dan anak, kemampuan melaksanakan pendamingan terhadap kader saat mendukung pelayanan, penggunaan lembar pendampingan saat mendampingi kader, dan mendapat informasi terkait kompetensi dasar kader yang perlu ditingkatkan,” jelasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh 50 orang peserta yang terdiri dari Promkes atau Bikor di puskesmas, Dinas Kesehatan kota/kabupaten, PKK Pokja IV, Kader Senior atau Beprestasi yang berasal dari Kota Mataram, Kabupaten Lombok Barat, dan Kabupaten Lombok Timur, serta PKK Pokja Provinsi NTB IV. PKBI Daerah NTB dan UNICEF, melalui kegiatan ini, berharap agar pendamping kader memiliki komitmen yang kuat untuk melakukan pendampingan terhadap kader dalam rangka menyukseskan program ILP. (AB!)