Mataram, 26 Juni 2023 – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menunjukkan komitmennya dalam mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dengan melibatkan generasi muda dalam acara Lokakarya Evaluasi Akhir dan Advokasi untuk Keberlanjutan. Acara ini berbentuk simulasi Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Anak dan Remaja tingkat provinsi, dan diadakan di Mataram pada tanggal 26 Juni 2023. Acara ini berhasil menghimpun aspirasi dan usulan dari anak-anak dan remaja dalam berbagai bidang pembangunan.
Sesi pembukaan dimulai dengan Ice Breaking, menampilkan video partisipan dan forum-forum yang terlibat dalam acara ini, sebelum dilanjutkan dengan acara resmi yang dibuka oleh MC dengan membacakan Basmalah dan menyanyikan Lagu Indonesia Raya. Para peserta diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan aspirasi mereka terkait dengan berbagai aspek pembangunan.
Dalam sambutannya, Direktur PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) menyampaikan apresiasinya terhadap acara ini, terutama atas program Lingkar Remaja yang berfokus pada pengembangan karakter anak dan remaja. Program ini diselenggarakan bekerja sama dengan UNICEF dan saat ini dilaksanakan di dua provinsi, yaitu Aceh dan NTB. Perbedaan antara kedua provinsi ini terletak pada durasinya, dengan NTB baru memulai pada bulan Maret. Program ini bertujuan untuk membantu anak dan remaja mengembangkan keterampilan, meningkatkan rasa percaya diri, serta kemampuan berbicara di depan umum.
Usulan dan aspirasi dari anak-anak dan remaja dari berbagai kabupaten di NTB sangat beragam. Beberapa di antaranya termasuk peningkatan kualitas guru dan fasilitas di sekolah, penanganan kasus bullying, program sosialisasi dan pencegahan pernikahan anak, serta peningkatan kualitas lingkungan bermain dan pembentukan rumah ramah anak. Dalam diskusi tersebut, sejumlah pihak terkait memberikan tanggapan dan solusi untuk memenuhi aspirasi ini, termasuk pemerintah daerah, dinas pendidikan, dan organisasi masyarakat sipil.
Kementerian Agama dan Dinas Pendidikan menyampaikan komitmennya untuk memastikan keberlangsungan pendidikan yang aman dan berkualitas, serta melakukan pengawasan terhadap lembaga pendidikan, terutama pesantren. Dalam hal ini, program Bimbingan Remaja Usia Sekolah (BRUS) dan Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) diluncurkan untuk mengedukasi anak-anak dan remaja tentang pernikahan dini dan tanggung jawabnya.
Simulasi Musrenbang ini menjadi bukti nyata bahwa partisipasi anak-anak dan remaja sangat penting dalam mengarahkan pembangunan yang lebih inklusif dan berkelanjutan. Diharapkan, usulan dan aspirasi yang disampaikan oleh anak-anak dan remaja akan mendapat perhatian serius dan direalisasikan untuk menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi mereka. Provinsi NTB telah mengambil langkah positif dengan melibatkan generasi muda dalam perencanaan pembangunan, dan ini adalah langkah menuju masa depan yang lebih cerah dan inklusif.