Upaya Kolaboratif dan Inovatif Menangkal Zero Dose: Diskusi dan Pemetaan Imunisasi di Pulau Lombok

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Mataram, NTB, 29 Februari 2024 – Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak serius terhadap kesehatan anak-anak di Indonesia. Salah satu tantangannya adalah ancaman zero dose, yaitu kondisi di mana balita tidak mendapatkan atau melewatkan imunisasi dasar yang diperlukan untuk melindungi mereka dari penyakit berbahaya. Hasil survei cepat yang dilakukan oleh UNICEF pada masa pandemi COVID-19 menunjukkan bahwa cakupan imunisasi lengkap di Indonesia mengalami penurunan sekitar 10% pada tahun 2020 dan 2021. Artinya, sekitar 10% dari 4,6 juta anak di Indonesia tidak mendapatkan imunisasi lengkap. Hal ini memperlihatkan ancaman serius terhadap kesehatan anak-anak, karena imunisasi yang tepat waktu tidak hanya menyelamatkan nyawa, tetapi juga mengurangi beban pada sistem kesehatan.

Sebagai respons terhadap masalah ini, Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah NTB bersama UNICEF kembali bekerja sama untuk melaksanakan Program Integrasi Layanan Primer (ILP) bagi Semua Anak. Program ini bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan esensial (HEALTH) dan WASH (Water, Sanitation, and Hygiene) yang terintegrasi dari tingkat desa hingga kabupaten, guna meningkatkan akses dan pemerataan layanan kesehatan berkualitas bagi anak-anak. Salah satu fokus program ini adalah memastikan setiap anak mendapatkan imunisasi dasar lengkap dan menurunkan angka zero dose.

Program dukungan ini akan dilaksanakan di 35 puskesmas di tiga kabupaten/kota di Pulau Lombok, Provinsi NTB, dengan implementasi yang berlangsung mulai Januari hingga Juni 2024. Sebagai langkah awal, akan dilakukan diskusi teknis untuk melakukan pemetaan zero dose dan mengembangkan rencana tindak lanjut di masing-masing wilayah dukungan program.

Kegiatan diskusi ini bertujuan untuk:

  1. Melakukan identifikasi dan analisis kesenjangan cakupan imunisasi dasar di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, dan Kota Mataram.
  2. Melakukan koordinasi dan konsolidasi lintas program/bidang dalam merumuskan upaya meningkatkan cakupan imunisasi dasar di wilayah tersebut.
  3. Mengembangkan rencana tindak lanjut bersama untuk menjangkau anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi dasar lengkap di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, dan Kota Mataram.

Dalam sambutannya Program Manager Integrasi Layanan Primer (ILP) PKBI NTB, Baiq Riny Asris Septiani mengatakan bahwa kontribusi PKBI NTB bersama dengan Unicef sebagai pendukung pendanaan dan donor dari Pemerintah Korea Selatan dan Canada, dengan total hibah kerjasama kemitraan kurang lebih sebesar 6 Milyar rupiah yang harus diselesaikan dalam jangka waktu 5,5 bulan, yang mana program ini berfokus pada Integrasi Layanan Primer Khususnya untuk Kesehatan/ Health sebesar 60%, dan air, sanitasi dan kebersihan (WASH)  di 35 Puskesmas masing-masing 7 puskesmas di Kota Mataram, 10 Puskesmas di Lombok Barat dan 18 Puskesmas di Lombok Timur.

Kegiatan ini dihadiri oleh 25 peserta dari berbagai instansi, termasuk Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Lombok Barat, dan Kota Mataram, serta Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).

Diskusi teknis ini akan berlangsung pada Kamis, 29 Februari 2024, di Aula PKK Provinsi NTB, Mataram, dengan agenda yang mencakup presentasi hasil pemetaan zero dose, forum diskusi kelompok, pemaparan rencana tindak lanjut, dan penutupan acara.

Kegiatan ini didukung oleh UNICEF melalui program “Penguatan Layanan Kesehatan dan WASH yang terintegrasi di tingkat desa hingga kabupaten untuk meningkatkan pemerataan akses dan layanan kesehatan berkualitas bagi anak-anak”. Semoga kegiatan ini dapat memberikan kontribusi positif dalam meningkatkan cakupan imunisasi dasar dan melindungi kesehatan anak-anak di NTB.

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Admin

Admin

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita terbaru

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.