“Tak Sekadar Menghasilkan Gelar yang Dapat Dibanggakan, Namun Juga Keluarga yang Dapat Diandalkan”

Pendidikan formal tak sekadar menghasilkan gelar yang dapat dibanggakan, namun juga dapat menjadi fondasi untuk membangun keluarga yang resilien. Pengetahuan, keterampilan, dan pengalaman yang diperoleh dari pendidikan formal dapat menjadi modal bagi setiap anggota keluarga untuk berkontribusi mewujudkan hal tersebut.
Literasi dan Informasi
Pendidikan formal memberikan bekal kepada individu berupa kemampuan membaca. Hal ini terkesan sederhana, namun dapat membantu orang tua untuk mengakses bacaan dan informasi tentang pengasuhan dan pendidikan anak, manajemen keuangan keluarga, makanan bergizi untuk keluarga, kesehatan mental anak, dan masih banyak lagi. Bacaan dan informasi dapat membantu orang tua untuk mengambil keputusan secara tepat untuk keluarga.
Keterampilan Berpikir dan Pemecahan Masalah
Selain melalui penugasan, pendidikan formal juga membentuk kebiasaan bertanya dan berdiskusi pada individu untuk melatih keterampilan berpikir secara kritis, logis, dan saintifik. Keterampilan berpikir merupakan kunci menguasai keterampilan pemecahan masalah. Kedua hal ini tak hanya bermanfaat untuk mendapatkan nilai yang baik di sekolah, namun juga untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di dalam konteks keluarga.
Orang tua yang memiliki keterampilan tersebut akan mampu membuat keputusan tentang cara mendapatkan penghasilan tambahan atau cara mengatur keuangan saat mengalami masalah finansial keluarga; juga anak yang memiliki keterampilan tersebut akan mampu membuat keputusan tentang melakukan aktivitas produktif dan mengatur skala prioritasnya.
Rasa Empati dan Saling Mengasihi
Melalui kerja kelompok, kegiatan ekstrakulikuler, kegiatan class meeting, dan aktivitas lainnya, pendidikan formal mendorong individu untuk memiliki semangat kolektifisme, Individu dilatih untuk tidak hanya memikirkan diri sendiri, namun juga berupaya memahami kondisi orang lain, saling membantu, dan saling menghormati. Melakukan hal ini selama bertahun-tahun di pendidikan formal akan membentuk sebuah karakter positif pada individu yang akan dibawa kembali ke dalam keluarga.
Suami dan istri akan saling memahami kesulitan sehingga saling membantu urusan domestik, orang tua akan banyak mendengarkan perspektif anak dan tidak menghakimi, anak akan memahami kesulitan orang tua dan menumbuhkan kesadaran akan perannya di dalam keluarga. Hal tersebut akan menumbuhkan hubungan yang hangat dan kuat di antara anggota keluarga, sehingga suatu keluarga akan mampu menghadapi tantangan bersama.
Keterampilan Komunikasi
Pendidikan formal mengajarkan individu untuk dapat berkomunikasi secara efektif. Komunikasi efektif adalah tentang menyampaikan pesan dengan tepat alias sesuai fakta, jelas alias tidak ambigu, ringkas alias tidak bertele-tele, dan memastikan penerima pesan memahami pesan yang disampaikan dengan mendapat umpan balik. Biasanya hal ini diajarkan dalam proses mengajar, diskusi, dan presentasi.
Keterampilan yang diajarkan di pendidikan formal tersebut sangat bermanfaat untuk diterapkan dalam konteks keluarga. Suami dan istri, orang tua dan anak, antar saudara harus dapat berkomunikasi secara efektif agar tidak terjadi komunikasi satu arah yang memaksakan pihak lain untuk melakukan sesuatu tanpa boleh berpendapat, tidak terjadi ledakan emosi tanpa adanya proses diskusi, ataupun tidak terjadi silent treatment antar anggota keluarga. Komunikasi efektif dapat membantu anggota keluarga menemukan akar masalah dan menumbuhkan pemahaman terhadap satu sama lain.
Peluang Kerja yang Lebih Baik
Pengetahuan dan keterampilan yang didapat dari pendidikan formal akan membuka kesempatan yang lebih luas bagi anggota keluarga untuk mendapat pekerjaan yang lebih baik, sehingga anggota keluarga dapat memenuhi kebutuhan finansial keluarga dengan lebih baik. Finansial kerap kali menjadi masalah dalam keluarga yang berpotensi menimbulkan perpecahan, sehingga secara tidak langsung pendidikan formal memiliki pengaruh positif dalam menjaga keharmonisan keluarga.
Selain hal-hal tersebut, orang tua yang berpendidikan juga cenderung dapat menjadi pendukung akademik anak di rumah. Pengalaman berada di lingkungan pendidikan formal akan membantu orang tua untuk memahami kesulitan-kesulitan anak terkait pendidikan. Selain itu, pendidikan formal dapat membentuk karakter anak yang lebih tangguh, sehingga dapat menurunkan bahkan menghilangkan pola pikir kawin usia anak sebagai solusi atas masalah-masalah hidup.
Seorang individu tak hanya dapat belajar melalui pendidikan formal, namun pendidikan formal akan sangat mendukung dalam mewujudkan keluarga yang resilien. Masa depanmu yang sejahtera dimulai dari bagaimana kamu memanfaatkan pendidikan formal sebagai kesempatan mengembangkan diri.