Penguatan Jejaring OMS dan Lintas Sektor untuk Eliminasi TBC di NTB

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp

Mataram, 13 Desember 2024 – Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) menggelar pertemuan strategis pada Jumat, 13 Desember 2024, di Hotel Prime Park, Kota Mataram. Kegiatan ini menjadi langkah penting dalam memperkuat jejaring kerja Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) dan lintas sektor guna mendukung upaya eliminasi Tuberkulosis (TBC) di NTB.

Fahrunnisa Hidayat, Program Manager PKBI NTB, dalam sambutannya menjelaskan pentingnya kegiatan ini. “Dalam upaya memperkuat kolaborasi dan kerja sama, perlu dilakukan pertemuan untuk membentuk jaringan kerja yang memudahkan komunikasi dan koordinasi. Dalam kegiatan ini, PKBI NTB selaku SR provinsi melakukan pemetaan Organisasi Masyarakat Sipil (OMS), Organisasi Penyintas TB (OPT), serta para pemangku kepentingan yang memiliki potensi untuk dilibatkan. Identifikasi wilayah kerja, sektor, atau isu serta daya dukung yang dimiliki oleh para pihak menjadi informasi penting sebagai dasar peran dalam jaringan kerja serta pembentukan tugas-tugas atau struktur. Selain terbentuknya jaringan kerja, diharapkan juga ada rencana kerja bersama dalam upaya eliminasi TBC di NTB,” ungkapnya.

Kegiatan ini dihadiri oleh peserta dari berbagai organisasi, termasuk Baznas Provinsi NTB, OPTKuta NTB, Islamic Relief, Inspirasi NTB, Yayasan Inset, Unizar, Migrant Care NTB, Solidaritas Perempuan Mataram, Somasi NTB, dan LBH Apik NTB. Diskusi yang berlangsung produktif menghasilkan sejumlah capaian penting yang akan menjadi landasan koordinasi lebih lanjut dalam kegiatan mendatang.

Salah satu capaian yang signifikan adalah perhatian terhadap buruh migran dengan penekanan pada pemeriksaan kesehatan, terutama TBC. Kolaborasi yang semakin kuat dengan mitra lokal diharapkan dapat menyasar perempuan dan komunitas di wilayah kerja yang memiliki kebutuhan khusus. Selain itu, pentingnya edukasi kepada masyarakat tentang TBC juga menjadi sorotan. TBC yang bisa disembuhkan dan tersedia obatnya harus disosialisasikan secara luas tanpa adanya stigma atau diskriminasi, untuk memastikan masyarakat tidak terhalang oleh rasa takut atau salah paham tentang penyakit ini.

Organisasi juga menekankan pentingnya keterlibatan berbagai pihak dalam penyuluhan dan pengurangan stigma terhadap pasien TBC, termasuk menyediakan ruang pengaduan bagi korban kekerasan berbasis gender. Ruang pengaduan ini juga memberikan informasi penting tentang TBC dan cara penanganannya. Capaian lain yang menjadi fokus adalah penyusunan strategi untuk pemeriksaan pasien TBC dengan menjaga kerahasiaan data, terutama bagi pasien dengan HIV, serta memperluas akses edukasi yang menjangkau komunitas-komunitas berisiko tinggi seperti di salon atau kampus.

Terakhir, program pendampingan biaya berobat yang mencakup transportasi dan konsumsi untuk keluarga pasien menjadi bagian penting dalam mendukung keberlanjutan pengobatan. Dengan memberikan dukungan praktis seperti ini, diharapkan pasien dapat menjalani pengobatan dengan lebih baik tanpa hambatan.

PKBI NTB berkomitmen untuk terus membangun jejaring kerja strategis guna mendukung percepatan eliminasi TBC. Dengan melibatkan berbagai pihak, PKBI NTB berharap dapat mendorong sinergi program yang lebih efektif untuk mengatasi stigma, diskriminasi, serta hambatan berbasis HAM dan gender di NTB.

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi pkbintb.or.id atau hubungi:
PKBI NTB
Jl. Majapahit No.11A, Mataram
Telp: 0370-626426
E-mail: pkbi.ntb@pkbi.or.id

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Mahasiswa

Mahasiswa

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Berita terbaru

Ujicoba Metode Perubahan Perilaku

Penulis: Risang Rimbatmaja, Spesialis Perubahan Perilaku UNICEF Indonesia – Bila suatu metode perubahan perilaku diuji

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit. Ut elit tellus, luctus nec ullamcorper mattis, pulvinar dapibus leo.